Minggu, 10 April 2016

Setelah kampus.

Pernah ada seseorang menanyakan seperti ini pada saya atau mungkin juga beberapa terjadi pada kalian. Begini :
Apa yang akan kamu lakukan setelah lulus nanti? Rencana masa depan apa yang sudah kamu persiapkan untuk masadepan mu dan keluarga mu nanti?
Sedikit rumit dan berat ya bahasannya. Tapi mau tidak mau memang itu harus kita siap kan mulai sekarang. Saya rasa membahas kehidupan setelah selesai dari kampus atau bahkan tentang rencana berkeluarga nanti, untuk sekarang bukanlah hal yang tabu untuk diperbincangkan lagi apalagi oleh saya, mahasiswi semester 4 jurusan perencanaan wilayah dan kota fakultas teknik.
Apa yang saya akan lakukan setelah lulus dari kampus ?
Banyak sekali alternatifnya.
Jika pada saat itu saya belum memiliki pasangan mungkin saya akan memilih bekerja sebagai konsultan, lalu memperbanyak relasi beberapa tahun setelah lulus dan setelah itu jika rejeki berpihak pada saya, saya akan membuat cv konsultan sendiri dengan berelasi dengan teman teman kepercayaan saya. Saya akan menjadi pekerja keras untuk diri saya dan lingkungan sekitar saya terutama orangtua dan keluarga. Kalaupun pada saat itu saya setelah lulus mendapat kesempatan dan rejeki untuk melanjutkan kuliah lagi, mungkin juga akan melanjutkan kuliah terlebih dahulu. Baru setelah selesai akan melanjutkan kepada rencana saya sebelum ini. Boleh lah ya kita berencana dan berusaha mendapatkan yg terbaik meski tuhan sudah menakdirnya sesuatu yg jauh lebih hebat dari yg kita bayangkan.
Sambil sembari menjalani pekerjaan saya, itulah yg saya lakukan juga sampai suatu nanti pada saatnya akan menuju ke pernikahan sembari menunggu pasangan saya datang.

Tapi jika pada saat itu nanti saya sudah memiliki pasangan yang sekiranya memang sudah benar benar untuk masa depan saya, maka saya akan memilih untuk bekerja juga. Iya bekerja. Paling tidak satu tahun atau lebih dan saya menikah. Tidak perlu kerja dengan berat sampai lembur untuk menghasilkan uang yang banyak. No! Ketika saya memiliki suami nanti saya harap, dia adalah lelaki yang benar benar sudah mempersiapkan masa depannya dengan saya, bahkan sebelum ia menjadi suami saya. Bukan matre, hanya saja menurut saya itu adalah sebuah tanggung jawab untuk terjaminnya kehidupan saya nanti nya. Gak perlu yang berlebihan, rumah pribadi, kendaraan pribadi, dan pekerjaan tetap ditambah dia adalah seorang pekerja keras serta mempercayai saya sebagai istri yang memang akan benar benar mengelola rumah tangganya dengan mendampinginya sebagai pemimpin keluarga menurut saya sudah lebih lebih dari cukup.

"Oh iya tak perlu khawatir hidup dalam kesederhanaan jika bersama saya, tak perlu khawatir dengan masalah kebutuhan hidup dan keuangan keluarga nanti, kamu (pasangan saya) nanti cukup bekerja dengan usaha terbaik kamu tanpa melupakan keluarga termasuk saya sebagai istri kamu. Gak perlu kamu harus mengorbankan kebahagiaan keluarga mu hanya untuk mecari nafkah. Saya bisa membantu kamu dalam mencari nafkah, tenang aja kamu lagi dapet istri yg mandiri dan cerdas! Apa saja bisa saya lakukan untuk membantu masa depan kita. Tapi ingat yg paling penting nanti pukul 5 sore keatas udah bukan waktunya kerja lagi ya, udah waktunya keluarga.
Kamu percaya kan? Rejeki sudah ada yang mengatur ? Kamu percaya kan Allah gak akan salah menempatkan rejeki yang sudah ditakdirkan asal kan kita berusaha dan berikhtiar pada-Nya?
Kamu pernah tau tidak, ada orang yg bekerja keras berangkat pagi pulang malam lupa dengan keluarga apalagi sampai keluar kota dengan tujuan mencari nafkah tapi yang dihasilkan hanya segitu segitu saja?
Dan kamu pernah tau tidak, ada juga orang yang menurut dengan istri nya, istrinya hanya di rumah menjaga toko, suami nya pulang pergi diantar jemput istri, pada waktunya ya pulang, pada waktu tertentu juga ada untuk kerja, tapi subhanllah rejeki yang mereka dapatkan justru sangat melimpah hanya dengan kerja santai antar jemput istri setiap hari ?

Hehe, mungkin saya termasuk wanita paling cerewet untuk masalah masa depan. Tapi disini saya gak bermaksud juga untuk mengajarkan kamu hanya berpasrah dengannya saja. Maksud saya adalah sesuatu yang baik untuk hidup kamu adalah sesuatu yang seimbang. Seimbang bukan berarti hal hal yang ada di hidup kamu, kamu beri porsi yang sama. Tidak. Sesuatu yang besar kamu prioritaskan terlebih dahulu, kemudian yang lebih kecil sampai terkecil. Seperti yang besar adalah tuhan, orang tua dan keluarga. Sedangkan yang kecil adalah kebutuhan tersier seperti pekerjaan, hobby, dan kesenangan mu. Tp tetap kamu harus bekerja memberi yang terbaik dengan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Tuhan akan memberi yang terbaik untukmu.

Memang saya jika nanti sebagai calon istri jauh dari kata sempurna. Berlatar belakang dari fakultas teknik, setiap hari kuliah pagi pulang malam, lanjut kejar Deadline dari tugas tugas yg ada setiap harinya dan Tidur pun juga pagi. Belum lagi kalo ada rapat organisasi kampus yg sampai mengharuskan begadang seharian penuh. Tiap hari pegangnya cuman mouse laptop, laporan, kebijakan tata kota, undang undang, peta, sama spidol warna warni. Tidur 2-3 jam sudah cukup untuk saya. Jadi gapapa ya nanti jika calon istri mu mempunyai kantung mata yang super duper mata panda. Dan jangan kaget kalo nanti awal nikah istri mu ini masih perlu mengasah keahlian masaknya menjadi lebih pro. Bisa kok saya bisa masak, saya tau nama nama rempah rempah yang ada di dapur. Tapi saya belum mempelajari apa masakan favorite kamu nanti. Pengen dong tiap hari nanti bisa ganti menu masakan dan isinya masakan favorite kamu semua? Hihi. Apalagi kalo kita bisa masak bareng2 sambil ngeliat kamu yang mungkin kalo disuruh masang gas kompor masih takut kalo meledak. HAHA.
Buat pekerjaan rumah seperti nyapu ngepel setrika cuci baju bisa kan kita bagi jobdesk? Canda ding. Tapi juga serius sih. Kan kita nanti sama sama kerja. Dan saya janji deh nanti sebagai gantinya saya belajar main PES buat nemenin kamu ngegame malemnya atau bahkan ketika weekend. Atau mungkin saya bisa nemenin kamu main basket, futsal, renang, apapun olahraga favorite kamu meskipun cuman sekedar bawain handuk sama minum dan beberapa cemilan. Gimana? Cukup adil kan barter kita? "

Pasti bakalan seru abis keluarga yang akan saya miliki nanti di masa depan, meski saya belum tau siapa pasangan saya sebenarnya tapi....... ketika saya menulis ini sudah ada satu wajah yang ada di benak saya, yang saya angan angankan masa depannya akan menjadi realita dalam rencana saya. Ya semoga, semoga lancar. Percaya dengan tuhan, karena tuhan yang memberikan semua mimpi dan ketidakmungkinan menjadi suatu kenyataan dan realita yang akan dihadapi oleh setiap manusia nya. *cheers*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar