Ini ku persembahkan sebuah karangan tulisan untukmu yang akan menikah esok hari.
Halo kawan......
Selamat, selamat atas atap baru yang ku liat di depan terasmu malam ini.
Selamat, selamat atas cincin yang tlah melingkar di jari manismu yang lentik itu.
Selamat, atas lelaki bertanggung jawab yang bersedia memikul semua bebanmu menggantikan ayahandamu.
Selamat, untuk cinta baru yang lahir di dunia ini.
Tak banyak ingin ku bicara.
Ku tau betapa dagdigdugnya menunggu hari itu tiba.
Ku tau bagaimana rasanya resah ketika kau akan menggenakan gaun itu.
Ku tau bagaimana kau memikirkan bagaimana bisa kau akan dibahagiakan oleh dunia baru selain dunia dari kedua orang tua.
Ku tau bagaimana kau akan memikirkan bagaimana rasa tanggung jawabnya menjadi seorang ibu.
Ku tau bagaimana kau memikirkan tanggung jawab bagaimana yang akan kau perlihatkan kepada kedua orang tuamu.
Kawan kecilku,
Dulu kita berjanji akan selalu bersama meski dunia dan kejadiannya akan berbeda. Meski sekarang itu terjadi aku mau hati kita masih sama seperti 10taun yang lalu.
Masih ingat? Ketika kamu berjanji akan membahagiakan kedua orang tuamu dengan jerih payahmu meski pangeran berkuda putih datang untuk meminangmu?
Masih ingat? Ketika kamu berjanji akan merawat kedua orang tuamu meski kau sudah mempunyai keluarga yang baru?
Masih ingat? Ketika kamu berjanji akan memberikan sebagian penghasilan mu untuk mereka yang sudah tak bisa mendampingimu setiap hari lagi?
Masih ingat? Ketika kamu berjanji akan selalu mengambil air membasuh hadas kecil dan selalu memberikan mereka doa terbaik?
Ya.... mungkin...... kau nanti tak akan sebebas ketika kau bersama orang tuamu dulu. Mungkin kau harus sedikit menjaga sikap ketika dengan keluarga barumu.
Saat kau meminta apapun yang kau minta dari orang tuamu dulu selalu terpenuhi, mungkin saat ini kau harus menahannya memendamnya hingga kau bisa mendapatkan itu sendiri tanpa merepotkan orang lain.
Yang ku takut kan adalah apa kau bisa menjadi dirimu yang baru agar bisa diterima di keluarga yang baru? Apakah mereka bisa menerima semua lebih dan kurangmu seperti yg selama ini orang tua lakukan kepadamu?
Atau tidak, apakah barumu bisa mengiyakan secepat orang tuamu mengabulkan permintaan mu?
Baik baik disana.
Jika ada yang menyakitimu di dunia yang baru anggap saja itu ibu penyihir jahat yang ada di dalam cerita putri salju yang sering kita tonton dulu. Hanya kesabaran, keikhlasan dan penantian yang mampu membuat mu bahagia. Tak usah kau hiraukan jika nanti ada yang pelit dengan hidupmu, aku teman kecilmu masih mau membantu dengan tangan terbuka kok.
Selamat menempuh hidup baru. Semoga baiknya selalu mendampingi mu, dan buruknya selalu diharamkan untukmu.
Oiya jangan lupa untuk tetap menyapa pagi ya. Hanya dengan itu aku tau jika kau selalu ada dan akan tetap baik seperti pagi yang selalu memberikan waktunya untuk datang padaku ♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar