Senin, 27 Januari 2014

KOPI

large malam ini aku sedang berkencan dengan secangkir kopi. kopi itu menceritakan banyak analoginya padaku.
pertama aku mencoba meminum kopi tanpa gula, samar samar pahitnya mengendap dan rasanya mengikat. seperti hubungan dua kekasih yang sudah tak ditakdirkan bersama tapi masih saja bersih kukuh untuk mencoba terikat. ya begitu, menyisakan pahit yang samar samar mengendap tak kunjung hilang.
lalu kedua aku mencoba meminumnya dengan gula, tapi tanpa mengaduknya. seperti hubungan dua hubungan kekasih yang teracuhkan oleh satu pihak. bertepuk sebelah tangan, hanya kebahagiaan untuk sepihak yang didapatkan, tanpa tau bagaimana rasa yang dialami oleh yang lainnya. egois, pahit, masih terasa samar samar kurang sedap jika dirasakan.
lalu yang ketiga aku mencoba mencampurkannya dan mengaduknya, pelan dan merata walau sedikit lama. lalu aku mencoba meneguknya. rasanya tetap ada pahit, tapi menyisakan manis yang begitu nikmat. seperti hubungan dua pasangan yang ingin berakhir bahagia. mereka harus bersabar dahulu, melewati masa masa untuk memahami dan mengerti bagaimana cara mereka menaruh takaran dan komposisi yang pas untuk hubungan mereka, walaupun proses yang dibutuhkan untuk menikmatinya sedikit lama. tapi semua kesabaran akan berbuah nikmat pada akhirnya.
tapi kopi malamku kali ini terasa hangat, pahit-manis rasanya dengan aroma harum yang memikat indera penciuman disetiap hirupannya. seperti kamu, yang setiap malam selalu memberiku arti yang mengesankan tanpa jeda. andaikan jika aku ingin bertemu kamu semudah aku membuat kopi. tapi sayangnya hanya sebatas rindu yang bisa diciptakan dari secangkir kopi, yang menyebabkan tak bisa tidur untuk memikirkanmu sepanjang malam.
aku adalah bayangan hitam yang pahit. sedangkan kamu adalah gula yang memberikan manis. tau kan aku takkan pernah menjadi manis tanpa kamu?. kita adalah expresso original taste. dengan rindu sebagai creamy yang menjadikannya kenikmatan tanpa ampun. lalu jarak adalah mixed yang menjadikannya full of taste. kita akan menjadi sesuatu yang berbeda jika berada dalam cangkir yang berbeda pula, hambar tanpa rasa yang nikmat dan aroma wangi yang pekat. tapi kita akan menjadi suatu kelengkapan dan kenikmatan jika disajikan dalam satu cangkir yang sama dengan aroma kebahgiaan; dan aku menyebut cangkir itu, kehidupan bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar